Bandar Joker123 Terbaik - Ketahuan Pacar Saat Mesum Dengan Tante dan Ibunya
Bandar Joker123 Terbaik - Ketahuan Pacar Saat Mesum Dengan Tante dan Ibunya - Setelah lulus SMA aku melanjutkan studi di Bandung. Kebetulan aku
diterima di sebuah PTN yang terkenal di Bandung. Mengenai hubunganku
dengan tante ummi di kota asalku sudah berakhir sejak kepindahan
keluarga Oom Ummi ke Medan, dua bulan menjelang aku ujian akhir SMA.
Namun kami masih selalu kontak lewat surat atau telepon.
Bandar Joker123 Terbaik - Perpisahan
yang sungguh berat, terutama bagiku. mungkin bagi tante Ummi, hal itu
sudah biasa karena hubungan sex buat dia hanya merupakan suatu kebutuhan
biologis semata, tanpa melibatkan perasaan. Namun lain halnya denganku,
aku sempat merasa kesepian dan rindu yang amat sangat terhadapnya,
karena sejak pertama kali aku tidur dengannya, hatiku sudah terpaut dan
mencintainya. Sejak aku mengenal tante Ummi, aku mulai mengenal beberapa
wanita teman tante Ummi, mereka semuanya sudah berkeluarga dan usianya
lebih tua dariku.
Wanita lain yang sering kutiduri adalah tante
Hera dan tante Amel seorang janda cina yang cantik. Jadi semenjak
kepindahan tante Ummi ke Medan, merekalah yang menjadi teman kencanku.
Karena tante Hera dan tante Amel sudah berstatus janda, maka tak ada
kesulitan bagi kami untuk mengatur kencan kami.
Hampir setiap hari
aku menginap di rumah tante Hera, dengan tante Hera boleh dikata setiap
hari aku melakukan hubungan intim tidak mengenal waktu dan tempat.
Pagi, siang sore atau malam, di kamar, di ruang tamu, di dapur bahkan
pernah di teras belakang rumahnya. Teradang kami main bertiga, yakni
aku, tante Hera dan tante Amel. Di rumah tante Hera benar-benar diperas
tenagaku. Sesekali waktu aku harus melayani temen tante Hera yang datang
ke sana untuk menghisap tenaga mudaku. Aku sudah nggak peduli lagi
rupanya aku dijadikan gigolo oleh tante Hera. Pokoknya asal aku suka
mereka, maka langsung kulayani mereka.
Suatu saat aku bertemu
dengan seorang gadis. Cantik dan sexy banget bodynya. Diana namanya
temen adik perempuanku. Dengan keahlianku, maka kurayu dan kupacari
Diana. Suatu hari aku berhasil mengajaknya jalan-jalan ke suatu tempat
rekreasi. Di suatu motel akhirnya aku berhasil menidurinya, Aku agak
kecewa, rupanya Diana sudah nggak perawan lagi. Namun perasaan itu aku
pendam saja. Kami tetap melanjutkan hubungan dan setiap kali bertemu
maka kami selalu melakukan hubungan badan.
Rupanya Diana
benar-benar ketagihan denganku. Tak malu-malu dia mencariku dan bila
bertemu langsung memintaku untuk menggaulinya. Tapi aneh, Diana tak
pernah mengajakku bahkan melarang aku datang ke rumahnya. Kami biasa
melakukan di motel atau hotel melati di kotaku, beberapa kali aku
mengajak Diana ke rumah tante Hera. Kuperkenalkan tante Hera sebagai
familiku dan tentunya aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk
bercumbu dengannya di kamar yang sering aku dan tante Hera gunakan
bercumbu.
Suatu hari, entah kenapa tiba-tiba Diana memintaku untuk
main ke rumahnya, katanya dia berulang tahun. Dengan membawa seikat
bunga dan sebuah kado aku ke rumahnya. Aku pencet bel pintu dan Diana
yang membukakan pintu depan. Aku dipersilahkan duduk di ruang tamu.
Segera Diana bergegas masuk dan memanggil mamanya untuk diperkenalkan
padaku. Aku terkejut dan tergugu melihat mamanya, sebab perempuan itu..
ya.. mamanya Diana sudah beberapa kali tidur denganku di rumah tante
Hera. Mama Diana nampak pias wajahnya namun segera mama Diana bisa cepat
mengatasi keadaan. Mama Diana berlagak seolah-olah tak mengenalku,
padahal seluruh bagian badannya sudah pernah kujelajahi. Beberapa saat
mama Diana menemani kami ngobrol. Dengan sikap tenangnya akupun menjadi
tenang pula dan mampu mengatasi keadaan. Kami ngobrol sambil bercanda
dan nampak terlihat bahwa mama Diana benar-benar seorang Ibu yang sayang
pada putri tunggalnya itu.
Keesokan harinya, mama Diana
menemuiku. Di ruang tamu rumah tante Hera mama Diana menginterogasiku,
ingin tahu sudah sejauh mana hubunganku dengan Diana. Aku tak mau segera
menjawab, tanganku segera menarik tangannya dan menggelandang tubuhnya
ke kamar. Dia berusaha melepaskan peganganku, namun sia-sia tanganku
kuat mencekal, sehingga tak kuasa dia melepaskan tangannya dari
genggamanku. Kukunci pintu kamar dan segera aku angkat dan rebahkan
tubuhnya di atas kasur. Segera kulucuti pakaianku hingga aku telanjang
bulat, dan segera kutindih tubuhnya. Dia meronta dan memintaku untuk tak
menidurinya, namun permintaannya tak kuindahkan. Aku terus mencumbunya
dan satu persatu pakaiannya aku lucuti, dan akhirnya aku berhasil
memasukkan kontolku di vaginanya. Begitu penisku melesak masuk, maka
mama Diana bereaksi, mulai memba-las dan mengimbangi gerakanku. Akhirnya
kami berpacu mengumbar nafsu, sampai akhirnya mama Diana sampai pada
puncak kepuasan.
Peluhku bercucuran menjatuhi tubuh mama Diana,
kuteruskan hunjaman kontolku di memeknya.. Mama Diana mengerang-erang
keenakkan, sampai akhirnya orgasme kedua dicapainya. Aku terus genjot
penisku, aku bener-bener kesal dan marah padanya, karena aku tahu dengan
kejadian itu maka bakalan usai hubunganku dengan Diana, pada-hal cinta
mulai bersemi dihatiku.
Sambil terus kugenjot kontolku di
memeknya, kukatakan padanya bahwa Diana juga sudah sering aku tiduri,
namun aku sangat mencintai, menyayangi bahkan ingin menikahinya. Aku
katakan semua itu dengan tulus, sambil tak terasa air mataku menetes.
Akhirnya dengan hentakan yang keras aku mengejang kuat, menumpahkan
segala rasa yang aku pendam, menumpahkan seluruh air maniku ke dalam
memeknya. Badanku terasa lemas, kupeluk tubuh mama Diana sambil
sesenggukan menangis di dadanya. Air mataku mengalir deras, mama Diana
membelai kepalaku dengan penuh rasa sayang, kemudian dikecup dan
dilumatnya bibirku.
Tubuhku berguling telentang di samping kanan
tubuhnya, mama Diana merangkul tubuhku menyilangkan kaki kiri dan
meletakkan kepalanya didadaku. Terasa memeknya hangat dan berlendir
menempel diperutku, tangan kirinya mengusap-usap wajahku. Tak
henti-hentinya mulutnya menciumku.
Sambil bercumbu aku ceritakan
semua kisah romantisku, hingga aku sampai terlibat dalam pergaulan bebas
di rumah tante Hera. Dengan sabar didengarnya seluruh kisahku, sesaat
kemudian kembali penisku menegang keras. Segera tanganku bergerilya
kembali di memeknya, selanjutnya kembali kami berpacu mengumbar nafsu
kami. Kami bercumbu benar-benar seperti sepasang pengantin baru saja
layaknya. Seolah tak ada puasnya. Sampai akhirnya kami kembali mencapai
puncak kepuasan beberapa kali.
Setelah babak terakhir kami
selesaikan, mama Diana bangkit dan menggandengku menuju kamar mandi,
kami mandi berendam bersama di kamar mandi sambil bercumbu. Sambil
berendam kami bersenggama lagi. Setelah puas kami menumpahkan hasrat
kami, kami keringkan tubuh kami dan segera berpakaian. Nampak sinar puas
membias di wajah mama Diana.
Dengan bergandeng tangan kami keluar
kamar, kupeluk pinggangnya dan kuajak menuju ke ruang tamu. Kami duduk
berdua, kemudian berbincang mengenai kelanjutan hubunganku dengan Diana.
Mama Diana ingin agar hubunganku dengan Diana diakhiri saja, walaupun
kami sudah begitu jauh berhubungan, sekalipun Diana sudah hamil
karenaku. Dia memberikan pandangan tentang bagaimana mungkin aku
menikahi Diana. sedangkan aku dan mama Diana pernah berhubungan layaknya
suami istri, sebab bagaimanapun kami akan tinggal serumah. Bagaimana
mungkin kami melupakan begitu saja affair kami, rasanya tak mungkin.
Aku
bisa mengerti dan menerima alasan mama Diana, namun aku bingung
bagaimana cara menjelaskan kepada Diana. Aku tak sanggup kalau harus
memutuskan Diana. Akhirnya aku ideku pada mama Diana. Selanjutnya selama
beberapa hari aku tak menemui dan sengaja menghindari Diana. Mamanya
memberitahu kalau Diana saat ini dalam keadaan hamil 2 bulan akibat
hubungannya denganku.
Pada suatu hari, aku di telepon mama Diana.
Dia memberitahu kalau Diana sedang menuju ke rumah tante Hera untuk
mencari aku. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan, saat itu tante
Hera sedang menyiram tanaman kesayangannya di kebun belakang. Segera
kuhampiri dia dan aku ajak ia ke kamar yang biasa aku dan Diana pakai
untuk berkencan.
Kulucuti seluruh pakaian tante Hera dan juga
pakaianku sendiri, selanjutnya kami bersenggama seperti biasanya. Tak
berapa lama Diana datang dan langsung menuju ke kamarku. Terdengar pekik
tertahan dari mulutnya saat melihat adegan di atas ranjang, dimana aku
dan tante Hera sedang asyik bersenggama. Terdengar pintu kamar
dibanting, Diana pulang ke rumah dengan hati yang amat terluka. tante
Hera merasa tak tega dengan kejadian itu, tante Hera memintaku untuk
segera menyusul Diana, namun tak kuhiraukan, bahkan aku semakin keras
dan cepat menghentakan penisku di memeknya. tante Hera mengerang-erang
keenakan, mengimbangi dengan gerakan yang membuat penisku semakin cepat
berdenyut. Kami mencapai orgasme hampir bersama, aku berguling dan
menghempaskan badanku ke samping tante Hera. Mataku menerawang jauh
menatap langit-langit kamar, air mataku bergulir membasahi pipiku.
Inilah akhir hubunganku dengan Diana, akhir yang amat menyakitkan. Diana
pergi dariku dengan membawa benih anaku di rahimnya.
Musnah sudah
impian dan harapanku untuk membina rumah tangga dengannya. tante Hera
menghiburku, Dia mengingatkan aku bahwa aku sudah membuat keputusan yang
benar. Jadi tak perlu disesali. Didekapnya tubuhku, aku menyusupkan
mukaku ke dada tante Hera, ada suatu kedamaian disana, kedamaian yang
memabukkan, yang membangkitkan hasrat kelelakianku lagi. Sessat kemudian
kami berpacu lagi dengan hebat, hingga beberapa kali tante Hera
mencapai puncak kepuasan. Aku memang termasuk tipe pria hypersex dan
mampu mengatur timing orgasmeku, sehingga setiap wanita yang tidur
denganku pasti merasa puas dan ketagihan untuk mengulangi lagi denganku.
Beberapa
hari kemudian aku terima telepon Diana, sambil terisak Diana pamit
padaku karena dia dan mamanya akan pindah ke Surabaya. Aku minta
alamatnya, tapi Diana keberatan. Dari nada suaranya nampak Diana sudah
tidak marah lagi padaku, maka aku memohon padanya untuk terakhir kali
agar dapat aku menemuinya. Diana mengijinkan aku menemuinya di rumahnya,
segera aku meluncur ke rumahnya untuk Inilah saat terakhir akku
berjumpa dengan kekasihku.
Kupencet bel pintu, mama Diana membuka
pintu dan menyilahkan aku masuk. Nampak wajahnya masih berbalut duka dan
kesedihan, dia amat merasa bersalah karena menjadi penyebab hancurnya
hubunganku dengan Diana. Mama Diana menggandengku menuju ruang keluarga,
nampak Diana kekasihku duduk menungguku.
Melihat aku Diana
bangkit dan menghampiri aku, tak kusangka pipiku ditamparnya dengan
keras. Kubiarkan saja agar rasa kesal dan tertekan dihatinya
terlampiaskan. Diana berdiri bengong setelah menamparku, dilihat tangan
dan pipiku bergantian seolah tak percaya akan apa yang dia lakukan.
Tiba-tiba ditubruk dan dipeluknya badanku, dibenamkan mukanya ke dadaku
sambil sesenggukan menumpahkan tangisnya. Aku peluk tubuhnya dan kuelus
rambut-nya.
Agak lama kami demikian, kami menyadari bahwa saat
inilah saat terakhir bagi kami untuk bertemu. Mama Diana mendekat dan
merangkul kami berdua, dan membimbing kami untuk duduk di kursi panjang.
Kami bertiga duduk sambil berpelukan, mama Diana ditengah, kedua
tangannya memeluk kami berdua.
Akhirnya kesunyian diantara kami
terpecahkan dengan ucapan mama Diana. Mama Diana mengatakan memberi
kesempatan pada kami untuk memutuskan, apakah akan kami lanjutkan
hubungan kami atau kami putuskan sampai disini saja.
Berat sekali rasanya, jika kami teruskan hubungan kami maka berarti aku memisahkan jalinan kasih ibu dan anak tunggalnya ini. Aku menyerahkan keputusan akhir pada Diana. Sambil terisak Diana akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, saat kuingatkan bahwa dirahimnya ada benih anakku, Diana menjawab biarlah.., ini sebagai tanda cinta kasih kami berdua.., Diana kan tetap memelihara kandungannya dan akan membesarkan anak itu dengan kasih sayangnya.
Berat sekali rasanya, jika kami teruskan hubungan kami maka berarti aku memisahkan jalinan kasih ibu dan anak tunggalnya ini. Aku menyerahkan keputusan akhir pada Diana. Sambil terisak Diana akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, saat kuingatkan bahwa dirahimnya ada benih anakku, Diana menjawab biarlah.., ini sebagai tanda cinta kasih kami berdua.., Diana kan tetap memelihara kandungannya dan akan membesarkan anak itu dengan kasih sayangnya.
Beberapa saat
kemudian aku berpamitan, dengan berat Diana melepaskan pelukanku, namun
sebelum kami berpisah sekali lagi Diana memintaku untuk menemaninya.
Ditariknya aku ke kamarnya dan dengan penuh kasih sayang, dibukanya
pakaianku dan pakaian yang melekat di tubuhnya. Kami berdiri berpelukan
dnegan tanpa sehelai benang menempel pada tubuh kami.
Kucumbui
Diana kekasihku untuk terakhir kalinya, aku genjot penisku di memeknya
dengan lembut dan penuh perasaan, aku khawatir kalau-kalau genjotanku
akan menyakit-kan anakku yang ada dirahimnya. Semalam kami
bercengkerama, pada pagi keesokan harinya aku berpamitan. Dengan
perasaan yang amat berat dilepas kepergianku, aku berpamitan pula pada
mama Diana, aku cium punggung tangannya sebagai tanda kasih anak ke
ibunya, ditengadahkan mukaku dan dikecupnya keningku dengan penuh rasa
sayang. Aku menitipkan anakku pada Diana dan mohon padanya agar memberi
kabar saat kelahirannya nanti. Sampai disitulah akhir hubunganku dengan
Diana dan mamanya. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
Posted By : 233won.com
Comments
Post a Comment