Agen Bola Terbesar - Nasib Malangku Diperkosa Kekasihku Hingga Hamil
Agen Bola Terbesar - Nasib Malangku Diperkosa Kekasihku Hingga Hamil - Cerita ini adalah kisah hidupku yang begitu menyedihkan, Aku belum
mampu melupakan kepahitan yang aku alami, diperkosa oleh kekasih
sendiri, di khianati oleh orang yang aku cintai. Aku masih sering
meratapi nasibku, bersungut-sungut dengan kesialan yang aku alami.
Agen Bola Terbesar - Kisahku seperti rentetan cerita perkosaan yang membuatku kehilangan
semangat hidup. Sesuai dengan ijasah yang aku miliki, selesai kuliah di IKIP aku mengajar di sebuah Sekolah Yayasan milik sebuah perusahaan.
Dan
beberapa bulan mengajar di tempat tersebut, aku bertemu dengan
seseorang yang satu profesi denganku, kami berpacaran kurang lebih
selama dua tahunan, tapi keadaan memaksa kami harus berpisah, walau
keputusan ini sangat tidak adil bagi kami berdua.
Karena hutang
budi dia terpaksa menikah dengan anak majikan dimana selama ini ayah nya
menjadi sopir pribadi. Gadis itu begitu mencintainya, dan aku tidak
punya pilihan selain melepaskan kekasihku menjadi milik orang lain.
Dan
ini adalah awal kehancuran hidupku yang PERTAMA! Aku sangat
mencintainya, telah kuberikan hatiku seutuhnya padanya, dia tidak hanya
baik hati dan perhatian, yang lebih penting dia juga aktif dipelayanan
tempat kami bergereja.
Dengan hati yang masih porak-poranda, aku
memberanikan diri menerima kehadiran seseorang di dalam hidupku, dan
inilah kehancuran hidupku yang ke DUA! Kami telah memesan baju
pengantin, mencari-cari gedung resepsi, entah kenapa hubungan kami
tiba-tiba menjadi hambar sehingga tidak mungkin lagi diteruskan dan kami
pun akhirnya berpisah.
Cukup lama aku menutup hatiku, aku
mengunci pintu hatiku begitu kuatnya, aku tidak punya keberanian untuk
memulai hubungan yang baru. Walau ada beberapa orang yang mencoba
memasuki hidupku tapi aku memperlakukan mereka hanya sebatas teman.
Disaat
aku terluka, hadir seorang pria yang tidak lagi sendiri menawarkan
persahabatan padaku, yang selalu punya waktu mendengarkan keluhanku,
yang selalu siap menghapus air mataku, inilah awal kehancuran hidupku
yang ke TIGA! Lelaki itu bernama Abin.
Awalnya, hubungan kami
sebatas teman biasa, tapi lambat laun mulai timbul rasa simpatik dan di
susul perasaan debar-debar saat aku menatap matanya, mulai timbul rasa
kangen jika tidak mendengar suaranya dan aku mulai cemburu jika aku
mengetahui dia berbicara dengan istrinya, walau hanya di telepon.
Beberapa
bulan setelah melewati beberapa proses, aku resmi menjadi kekasihnya,
bersedia menjadi orang kedua dalam kehidupannya. Ini semua salahku,
mengijinkan hatiku di selami oleh lelaki yang sudah menjadi milik orang
lain dan telah memiliki dua orang anak. “
“Secepatnya aku akan
menceraikan istriku”, itu janji yang dia utarakan padaku satu setengah
tahun yang lalu, dan ternyata hingga kini tidak terealisasi. Hubungan
kami sudah hambar, rasanya tidak baik untuk dipertahankan
Sepanjang
satu tahun aku sangat menikmati hubungan kami, lambat laun aku bisa
melupakan pengalaman masa laluku yang kelam, walau tak jarang aku
mendengar omongan sinis atas hubungan kami yang tidak wajar.
Hubunganku
dengan Abin belum melangkah jauh, dia menghormatiku bahkan sikapnya
jauh lebih baik dan perhatian dibanding laki-laki sebelumnya yang
mengisi hidupku.
Aku menyadari selagi aku masih bersamanya, sulit
bagiku untuk membina hubungan dengan lelaki yang masih lajang. Belum
lagi omongan miring yang mengatakan kalau aku pasti sudah lagi perawan.
Satu
setengah tahun aku menanti Abin menceraikan istrinya, namun sampai kini
tidak terbukti. Saat aku menagih janjinya, kapan kami akan menikah,
tanpa berprasaan dia berkata padaku, “Aku tidak mungkin menceraikannya,
kalau kami cerai bagaimana dengan anak-anak. Aku tidak mau berpisah
dengan anak-anakku”.
Sambil menahan tangis, aku hanya diam
mendengar penjelasannya, untuk saat ini aku belum mampu berpisah
dengannya dan belum tentu aku bisa menemukan lelaki sebaik dia.
Enam
bulan setelah dia mengatakan bahwa tidak mungkin menceraikan istrinya,
aku bertemu dengan seseorang yang menarik perhatianku. Dia berasal dari
Sumatra ! Dari teman-teman aku tau namanya David, pembawaannya sangat
berbeda dengan Abin, kalau Abin selalu lembut saat berbicara padaku,
mampu membuat pipiku bersemu merah dengan pujian-pujiannya yang tidak
norak, sementara David cendrung kasar tapi aku tau dia lelaki yang baik
dan bertanggung jawab.
Aku tidak mau terus menerus digantung oleh
cinta Abin, maka aku putuskan membuka hatiku untuk David, tapi ternyata
Abin tidak setuju kalau kami putus dan memberikan cintaku pada orang
lain. Dia berubah menjadi kasar, tidak hanya memaki-makiku tapi juga
memukulku.
Dengan muka merah Abin menatapku dan berkata, “Aku
tidak rela kamu menjadi milik orang lain, aku memang tidak bisa
menceraikan istriku tapi di agamaku diijinkan memiliki lebih dari satu
orang istri. kalau kamu memang cinta padaku, kita bisa menikah bulan
depan ! ! “.
Aku memang mencintai Abin, tapi aku tidak mau menjadi
istri kedua dan yang terpenting saat ini aku mulai menyukai David.
Walau Abin mengancam akan membunuhku dan David kalau sampai
menghianatinya, tapi aku tidak perduli, aku tetap membina hubungan
dengan David.
Suatu hari aku diajak keluar kota oleh David, banyak
hal yang kami bincangkan soal hubungan kami kedepan, dan dari
omongannya aku tau dia tidak main-main dengan hubungan kami.
Karena
kami tiba di kota kami sudah larut malam, dengan pertimbangan tidak
enak dilihat teman-teman kosku dan tetangga kalau aku diantar lelaki
pulang subuh-subuh, maka dia memintaku untuk tinggal dirumahnya dan
besok pagi aku akan diantar pulang.
Aku menerima sarannya dengan
pertimbangan aku sangat yakin dia mencintaiku jadi tidak mungkin dia
berniat merusakku, lagi pula alasan dia memintaku menginap di rumahnya
cukup masuk akal.
Aku tidur dikamarnya sementara dia diruang tamu.
Tapi, baru beberapa jam aku membaringkan tubuhku, tiba-tiba David
mendekapku begitu erat dan aku di PERKOSA. Inilah awal kehancuranku yang
ke EMPAT.
Dia memperkosaku berkali-kali, aku terlalu lelah untuk
melawan karena semakin aku meronta-ronta dia semakin kuat mendekapku,
aku hanya bisa menangis dan menyesali kebodohanku.
Di sela-sela
tangis, aku bertanya kenapa dia tega memperkosaku. Pandangannya begitu
sinis, tanpa ekspresi dia menjawab pertanyaanku, “Kamu sudah tidak
PERAWAN lagi kan? kegadisanmu sudah direngut oleh Abin!” Beberapa hari
yang lalu, Abin menemuiku, memintaku meninggalkanmu dan saat aku menolak
permintaanku dia mentertawaiku”.
Kata Abin, “Kamu sudah mendapat
barang bekas, yang sudah aku pakai selama dua tahun ! kalau tidak
percaya bisa kamu buktikan kebenarannya.. kamu ajak dia tidur!! “
Aku
pulang ke kosku sendirian, aku tidak ingin lelaki bejat itu mengantarku
pulang. Aku membencinya! Setelah peristiwa malam itu, aku tidak ingin
bertemu dengan siapapun juga dan yang lebih menyakitkan lagi Abin
mentertawai apa yang aku alami, dia puas telah menghancurkan hidupku.
Aku benci laki-laki!! aku menjadi tertutup dan kehilangan semangat untuk hidup.
Aku
larut dengan kesedihanku, tak terpikir olehku bahwa hasil perkosaan
malam itu bisa membuatku hamil, dan memang benar, Aku HAMIL. Aku
berharap David bahagia dengan kabar ini, tapi ternyata yang aku dapat
hanya makian. Sambil tertawa sinis, dia berkata padaku,“Kamu salah kalau
datang padaku, apa bukti kalau aku ayah biologis dari bayi yang ada
dikandunganmu ! ! sudah pergi sana, dasar pelacur !”
Aku pikir
suatu saat dia akan berubah dan menyadari kalau apa yang dia lakukan
salah, tapi ternyata itu hanya harapan belaka. Saat aku mencoba
mengunjunginya untuk kedua kalinya, ternyata dia sudah berhenti dari
pekerjaannya dan kembali ke Medan. Pupuslah sudah harapanku, aku harus
menanggung aib ini sendirian.
Aku panik dan berusaha menggugurkan
janin yang tidak berdosa ini dengan meminum jamu yang aku harap bisa
menjatuhkan janin yang ada di rahimku. Suatu sore, saat mandi aku lihat
ada gumpalan darah di lantai, aku senang sekali karena terlepas dari aib
hamil diluar nikah.
Tapi ternyata rahimku belum bersih, masih ada
yang tersisa dan harus di bersihkan “kerok” oleh dokter. Keteledoranku
sangat fatal dan aku baru menyadarinya saat aku ditemukan jatuh pingsan
tepat didepan dokter praktek kandungan. Aku tau ini bukan kebetulan,
tapi Tuhan masih sayang padaku.
Ternyata sisa janin yang ada di
rahimku telah membentuk jaringan, dan kalau tidak dibersihkan “kerok”,
jaringan itu akan membusuk dan bisa menyebabkan kematian bagiku.
Belum
selesai masalah yang aku tanggung, aku mendapat khabar yang lebih
membuatku terpuruk, perusahaan tempatku bekerja bangkrut dan beberapa
karyawan harus di PHK, salah satunya adalah aku.
Aku kehilangan
segala-galanya, aku tidak punya keberanian untuk kembali ke orang tuaku,
aku tidak ingin orang tuaku kecewa apalagi papa sudah tua. Aku putuskan
untuk bertahan dan mencari pekerjaan yang baru.
Aku cukup lama
menjadi pengangguran, aku mencoba memulai hidup yang baru, dan
kesabaranku tidak sia-sia, aku akhirnya mendapatkan pekerjaan yang baru,
walau gajinya lebih kecil dibanding tempatku dulu bekerja.
Aku pindah kos dan bergabung dengan teman-teman yang tidak tau masa laluku, dan inilah awal kehancuranku yang ke LIMA !
Aku
belum mampu melupakan kepahitan yang aku alami, diperkosa oleh kekasih
sendiri, di khianati oleh orang yang aku cintai. Aku masih sering
meratapi nasibku, bersungut-sungut dengan kesialan yang aku alami.
Dalam
situasi labil, aku bertemu dengan Darma, sama seperti lelaki sebelumnya
dia sangat baik dan perhatian. Dan aku melakukan kebodohan yang sama,
aku tidur dengannya dan aku HAMIL untuk kedua kalinya.
Dia
berjanji menikahiku tapi kami belum cukup dana untuk menikah, dan saat
usia kandunganku sudah tujuh bulan kami pulang kampung menemui orang
tuaku. Aku begitu bahagia, karena sebentar lagi akan punya keluarga, aku
berjanji menjadi ibu dan istri yang baik.
Tapi kembali hatiku
tersayat-sayat, orang tua Darma tidak menyetujui pernikahan kami, dengan
alasan aku bukan wanita yang pantas untuk anak lelakinya. Darma diminta
meninggalkanku dan yang lebih menyakitkan lagi dia mengikuti permintaan
orang tuanya. Dia meninggalkanku dan anak kami yang akan lahir kedunia
satu bulan lagi.
Aku tak mampu lagi untuk menangis, aku tak mampu
lagi untuk marah, aku tak mampu lagi untuk mengutuk orang-orang yang
telah menghancurkan hidupku. Tidak ada gunanya menyalahkan orang lain
menjadi penyebab kegagalanku, aku harus bangkit dari belengu rasa
bersalah pada diri sendiri.
Satu bulan kemudian, anakku lahir ke
dunia, dia begitu manis, lucu dan cantik. Aku tidak ingin kesalahan yang
ibunya lakukan menimpa anakku.
Sudah cukup kesalahan yang aku
lakukan selama ini, aku ingin memulai hidup yang baru dan membesarkan
anakku. Aku tidak mungkin bisa melupakan kejadian dimasa lalu, tapi aku
belajar untuk melupakan dan memaafkan. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
Posted By : 233won.com
Comments
Post a Comment