Agen Slot Terbaik - Cerita Selingkuh dengan Kakak Iparku
Agen Slot Terbaik - Cerita Selingkuh dengan Kakak Iparku - Awalnya cerita ini dimulai ketika di rumah Pamanku mengkhitankan adik
sepupuku. Sebagai sorang keponakan pastinya aku ga ketinggalan untuk
membantu prosses hajatannya, Dengan membantu bikin tenda, menata meja
kursi dan lain-lain sampai pada saat hajatannya Dimulai, akupun sibuk
membantu menyiapkan peralatan di dapur.
Agen Slot Terbaik - Siang tamu banyak berdatangan, datang silih berganti sampai menjelang
maghrib…orang-orang Sudah mulai lengang dan kami semua yang seharian
membantu perayaan duduk-duduk santai sambil mengobrol,merokok dan
bersenda-gurau dengan teman-teman dan keluarga.
“ Aku haus nih, gua ambil minuman dulu yach?”..kataku.
Kemudian
aku pergi kedapur mengambil minuman. Di pintu dapur aku berpapasan
dengan Mba Septi, dia adalah istri guru SD di kampungku. Orangnya ramah,
masih muda,kulitnya ngga begitu putih tapi mulus.
“ Mau kemana?” sapanya sambil tersenyum.
“ Mau ambil minum nih,” jawabku sambil jalan melewatinya.
Tiba-tiba
ada benda yang menyentuh kemaluanku, seperti solah-olah disentil.
Akupun tengok sana,tengok sini..siapa yang tadi baru menyentuhku?… Aku
jadi bingung..ga ada orang lain disitu selain kami berdua. Aku menengok
kebelakang dan melihat mba Septi sedang tersenyum-senyum melihatku.
“Nyari apa?” tanyanya sambil tersenyum wanita. “ E..engga….” sahutku bingung.
Setelah
ambil minum aku segera beranjak keluar dari pintu dapur..tiba-tiba Mba
Septi memegang tanganku sambil berbisik,” Ntar malem jam 8 aku tunggu di
depan rumahku ya?.”.bisiknya sambil tangan satunya lagi meremas celana
bagian depanku..Aku terdiam dan ngga bisa menjawab, ngga mengiyakan tapi
juga ga menolak menikmati rasa nikmat di kemaluanku.
Akupun
segera melepaskan diri, takut ada yang nglihat. Aku kembali kedepan
ketempat ruang tamu dan bergabung kembali dengan yang lain. Senja mulai
merangkak menuju malam. Suasana kampung kian sepi,..gelap,maklum belom
ada listrik. Aku bingung, apa Mba Septi nyuruh beneran yach?Antara
bimbang dan ragu, ternyata hasrat kelakianku lebih besar ..Jam 8 malam
aku pulang melewati Depan rumah Mba Septi. Dari jauh ,dalam keremangan
malam kulihat sesosok tubuh wanita berdiri di depan rumahnya.
“ Ih lama banget sich”, katanya setelah aku dekat dengannya.
Aku diam saja ga bisa menjawab. “ Kamu temenin Mba yach? Mas Iwan lagi ngajar di kampung sebelah”. Katanya lagi.
“ Emang ga ada orang?” tanyaku.
“ Ga ada, makanya mba takut.” Sahutnya lagi.
“ Ya udah”, aku mengiyakan. Kemudian kami berdua masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu.
“ Temenin aku ngambil minum yuk,’ katanya selang beberapa saat kemudian.
Kemudian
dia mengandeng tanganku menuju dapur. Bagai kerbau dicocok hidungnya,
aku ngekor saja tanpa kuasa menolak dengan diselimuti berbagai perasaan.
Sampai didapur, mba Septi bukannya bukannya mengambil minuman, tanpa
terduga dia menciumi bibirku dengan penuh bergairah.
“ Aku sudah begitu lama loh pengin ngewe ama kamu”. Bisiknya sambil melumat bibirku.
Aku
tak kuasa menahan gejolak kemudaanku. Sambil membalas melumat bibirnya,
tanganku mulai menggerayangi tubuhnya yang masih padat berisi itu.
Maklum dia sudah kawin 2 tahun tapi masih belum punya anak. Tanganku
meremas pantatnya yang kenceng dan bahenol sambil lidahku kukait-kaitkan
ke lidahnya diantara mulutnya yang menganga merah mendesah.
Kuputar
tanganku kebagian depan dan menyentuh dareah memeknya yang agak kasar
tapi kok ngga berbulu ngga seperti punya Mba Rom ( Bujangan Ting-tingku
yang hilang). Ternyata dia sudah ngga memakai celana dalam sedari tadi.
Jari tengahkupun langsung meluncur masuk ke liang memeknya yang sudah
basah kuyup karena lender kenikmatannya.
“Ayuh kekamar yuk”. Katanya. “ Jangan ah, takut Mas Iwan pulang”. Jawabku.
“ Ga papa kok, dia pulangnya paling jam 12 maleman “.
“ Besok aja
yach, di rumahku, besok aku kan libur sekolah, datang aja jam 7 setelah
bapak dan ibuku berangkat kerja” kataku. Penisku sebenernya sudah ngga
tahan untuk segera masuk ke dalam memeknya. Tapi rasa takut ketahuan
melebihi birahiku.
“Ya udah, besok yach, tapi jangan bohong”. Katanya setengah memohon.
Kamipun melepaskan pagutan kami dengan rasa berat hati.
Keesokan
harinya, jam 7 kedua orang tuaku sudah berangkat. Akupun mulai
deg-degan.” Datang ga yach dia?’ kataku dalam hati. Tiba-tiba ditengah
lamunanku terdengar suara mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Aku
menjawab dan segera membuka pintu, dan ternyata Mba Septi sudah berdiri
dipintu sambil tersenyum dan membawa sebuah bungkusan.
“Nih aku bawain makanan” katanya.
Diapun masuk. “ Orangtuamu mana?” tanyanya. “Sudah berangkat” jawabku.
“ Ke kamarmu aja yuk” bisiknya. Lalu kami berdua masuk kekamar sambil berangkulan seakan pacar lama yang lama ngga berjumpa.
Tanpa
basa-basi lagi kami berdua menjatuhkan tubuh kami dikasur dan saling
tindih-menindih sementara mulut kami ngga henti-hentinya saling melumat
dan ludah kami saling menyatu. Aku segera duduk ,menyingkapkan
roknya,dan segera mengangkangkan kedua kakinya yang montok dan mulus itu
di hadapanku. Kutarik segera celana dalam warna abu-abunya.
Dan
terlihat memeknya yang ga berbulu. Segera kubuka celanaku. Penisku sudah
membengkak sedari semalem. Kupegangi kedua kakinya yang mengangkang dan
kuarahkan Penisku kearah Lubang memeknya, tapi baru saja kepala Penisku
menyentuh memeknya tangan Mba Septi menarik Penisku keluar dan menarik
Penisku kedalam mulutnya. Dengan posisi berlawanan dan mukaku mengarah
kememeknya segera saja kedua tanganku menyingkapkan kedua bibir memeknya
yang merah ranum dan terlihat lubangnya yang merah menganga menimbulkan
hasratku untuk menjilati itilnya yang mungil itu. Kumasukan lidahku
kedalamnya dan kujilat-jilat seluruh liang memeknya sampai basah kuyup,
sementara Penisku kuayun-ayunkan ke dalam mulutnya yang mungil, sampai
dia tersedak-sedak. Kujilati itilnya dengan penuh nafsu.
Mba Septi
merintih-rintih sementara Penisku terus kujejalkan dan kuayun-ayunkan
dimulutnya. Beberapa saat kemudian tubuhnya mengejang dan “
ouch..ouch….crect..cret” dia mencapai klimaksnya dan dari lubang
memeknya keluar bau asing cairannya yang membuat aku makin
bersemangat..Kuhirup cairan basah di liangnya..sruup..
Tubuhnya
terkulai lemas dan telentang tak berdaya.serta nafasnya yang
tersengal-sengal. Aku segera memutar tubuhku…kukangkangkan kedua
kakinya..dan kuarahkan Penisku yang masih basah dengan ludahnya kearah
memeknya yang menganga menggairahkan..Blessek..
“Aaaach..”
kurasakan begitu nikmat rasanya, Penisku serasa dipijit-pijit dinding
lentur dan hangat serta basah itu. Kurebahkan tubuhku di atas tubuhnya
yang montok serta menggairahkan.
Mba Septi hanya bisa
mendesah,merintih, dan mengaduh-aduh. Kuremas-remas payudaranya yang
kenyal dan menantang itu, serta kusumbat mulutnya yang menganga itu
dengan mulutku, dan kusemburkan ludahku ke mulutnya..dia menelannya dan
lidahnya terus mengait lidahku seakan haus akan semburan ludahku…terasa
begitu nikmat.
Sementara Penisku terus kuayun ayun dengan keras,
kadang lembut….sampai beberapa saat kemudian. Tubuhku mengejang ,
Penisku terasa begitu nikmat tiada tara..dan “ crut..crut..achhh”.
“Aku
keluar mba”….Kedua tangannya menarik pantaku, memasukan Penisku lebih
dalam lagi, seakan-akan dia ngga mau cairan spermaku tertumpah
setetespun keluar.
Tubuhku tergeletak di atas tubuhnya, sementara
dia memandangiku dengan penuh kepuasan. Dan dia terus memegangi
pantatku, tidak mau melepaskan…”Jangan dicabut , biarin aja sampai Lemes
sendiri di memekku”..Katanya.
Kamipun meneruskan saling melumat
bibir kami, meneruskan gairah kami, sampai kemudian Penisku kembali
mengeras…dan kemudian kami mengulanginya kembali sampai 4 kali.
Menjelang siang diapun pulang dengan senyum kepuasan..dan aku tertidur
pulas dengan segala Kepuasaan yang mendalam. Dan peristiwa itu sering
kembali terulang dan terulang.
Sementara akupun masih berbuat yang
sama dengan Mba Rom, dan terasa kenikmatan itu membuatku semakin
ketagihan dan ketagihan akan memek-memek yang lain. END
Comments
Post a Comment