Agen Bola Online - Istri Bos Puas Karena Kejantananku di Ranjang
Agen Bola Online - Istri Bos Puas Karena Kejantananku di Ranjang - Sebut saja namaku HAR (nama samaran), aku sudah menikah dengan 3 orang
anak dan umurku masih 34 tahun. Isteriku cantik putih dan baik sekali
bahkan saking baiknya dia mau menerima aku apa adanya, walaupun gajiku
pas-pasan tapi dia tetap mencintaiku. Wajahku tidaklah ganteng atau
macho akan tetapi biasa-biasa saja dan aku bukan pemuda yang tinggi,
tinggiku hanya 160 cm dengan berat sekitar 55 kg. Tapi walaupun demikian
aku termasuk orang yang beruntung karena beberapa kali aku memiliki
selingkuhan yang cantik-cantik, jadi pengalamanku cukup banyak.
Agen Bola Online - Semua wanita yang menjadi pacar gelapku senang bermain seks denganku
karena aku dapat memuaskan mereka, karena aku bisa memberikan kepuasan
kepada mereka beberapa kali, bahkan sampai 8 kali orgasme ketika aku
berpacaran dengan gadis bule.
Pengalamanku kali ini terjadi ketika
tahun 2002 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis. Kebetulan
aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka
aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata. Saat itu aku
pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive. Pertama kalinya
aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota yogya tapi
dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah
aku sering datang ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan isteri
bos ku yang kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di
Jakarta maka isteri bosku tidak jadi menemaniku.
Isteri bosku
(bernama Mbak Wati) wajahnya cukup menarik dengan kulit yang coklat dan
hitam manis dan badannya yang sintal walaupun usianya sudah menginjak 40
tahun tapi masih kelihatan sintal dan berisi, maklumlah sering aerobik
dan olah raga. Pada waktu aku di Yogya Mbak Wati sering meneleponku
hampir setiap hari bahkan sehari bisa lebih dari 2, pada mulanya aku
sendiri tidak tahu mengapa dia sering telpon aku. Saat itu, aku tinggal
di sebuh hotel yang lumayan bagus, bersih dan murah di dekat jalan
Malioboro. Karena aku sendirian di kota itu aku seringkali kesepian dan
aku selalu ingat anak dan isteriku. Akan tetapi itu semua hilang ketika
Mbak Wati meneleponku dan aku selalu menggodanya bahwa aku kesepian dan
horny di kota ini karena aku sering dengar erangan kenikmatan dari
sebelah kamarku, dia hanya tertawa saja. Bahkan dia menggodaku untuk
mencari wanita Yogya saja buat menemaniku.
Beberapa hari kemudian
aku mendapat kabar bahwa bosku menyuruh Mbak Wati untuk menemaniku di
Yogya, aku berfikir wah ini kesempatan yang baik buatku untuk
menggodanya, memang keberuntungan masih berpihak pada diriku. Akhirnya
dia bilang bahwa dia akan menyusul dengan menggunakan kereta dan minta
di bookingkan satu kamar untuknya. Aku bilang pada hari itu mungkin
kamar akan penuh.
Dia sedikit kecewa lalu dia bilang, “Terus gimana dong, ..aku gak mau
tinggal di hotel yang jauh dari kamu, ..ngomong-ngomong Har kamar kamu
ada 2 bed apa satu?”
“Kamarku Cuma satu bed tapi di bawah ranjang ada satu bed lagi jadi
mungkin aku bisa pake, emang Mbak mau sekamar denganku?” aku
menggodanya.
“Boleh kalo nggak ada kamar lagi” aku setengah tidak percaya akan ucapannya.
Aku berfikir inilah kesempatanya aku bisa mendekati dia dan menggodanya.
“Tapi Mbak aku suka tidur telanjang paling Cuma pake celana dalam doang
dan selimut, apa Mbak gak apa-apa? Aku sedikit meyakinkan dia akan
kebiasaanku.
“Nggak apa-apa siapa takut.. masalahnya aku juga kadang-kadang begitu juga”.
Aku semakin senang mendengarnya. Lalu aku menawarkan untuk tinggal sekamar denganku bila tidak ada kamar kosong dan dia setuju.
Ketika
pada hari H nya, aku jemput dia di stasiun dan setelah bertemu aku ajak
ke hotel tempat aku menginap, otak ngeresku mulai jalan dan aku mulai
berfikir bagaimana caranya agar dia mau sekamar denganku lalu dengan
akal bulusku aku berbohong bahwa kamar hotel penuh semua. Lalu aku
langsung ajak Mbak Wati ke kamarku dan aku tidak menyangka ternyata dia
mau sekamar denganku. Karena sebelumnya aku pikir dia hanya bercanda.
Ketika
malam tiba, aku sengaja mengambil satu tempat tidur lagi, untuk menjaga
agar dia tidak mempunyai fikiran yang jelek tentang diriku, karena aku
masih takut kalau Mbak Mbak Wati akan marah dan tersinggung bila aku
seranjang dengannya karena biasanya itu akan dianggap tidak sopan dan
senonoh serta murahan dan perempuan akan marah sekali bila dianggap
seperti itu. Sebelum tidur kami mengobrol tentang macam-macam dan pada
akhirnya bicara tentang seks. Saking seriusnya bicara tentang seks, aku
memberanikan diri memancing reaksinya.
“Mbak kalo ngomongin seks kayak gini, cewekku dulu seringkali udah basah duluan”.
Lalu dia menjawab, “Ah itu sih biasa, aku aja suka basah”.
Tak lama kemudian suasana berubah karena dia merasa perutnya agak sakit
karena kembung. Aku mulai kasihan lalu aku menawarkan diri, “Biar aku
refleksi dan pijit deh”.
Lalu aku pijit kaki dan betisnya. Pada
mulanya dia kesakitan dengan pijitanku tersebut. Otak kotorku mulai
datang dan aku coba untuk memijit pahanya dan dia meringis kesakitan.
Lama aku memijit pahanya dan makin lama kau kendurkan pijitanku tetapi
dia masih mengerang bahkan ketika aku elus-elus dia masih mengerang.
Dengan segenap keberanianku aku coba mengelus hingga ke pangkal pahanya
dan dia mengerang semakin menjadi, tentu saja penisku langsung berdiri
apalagi ketika aku pijit dan elus bagian pahanya dia membuka pahanya
lebar-lebar. Lalu aku singkapkan rok tidurnya dan aku elus di pangkal
paha kemudian aku beranikan diri mengelus vaginanya, ternyata Mbak wati
diam saja dan mengerang, tanpa pikir panjang aku masukkan jari-jemariku
ke balik celana dalamnya dan memainkan klitoris dan lubang vaginanya
dengan jariku. Ternyata vaginanya sudah basah sekali, lalu aku tarik
celana dalamnya dan aku mulai menciumi pahanya hingga sampailah pada
gundukan vaginanya yang sangat merangsang.
Aku hisap dan jilat vaginanya yang harum, Mbak wati semakin mengerang kenikmatan.
“Oh.. oohh.. mmhh.. ohhmm.. sayangg.. ohmm” jilatanku semakin liar dan
semakin terasa kakinya mulai mengejang..aku semakin mempercepat tempo
jilatan mautku dan dia mengerang semakin keras.
“Oohh.. ehheehmm.. ohh.. aauuaa.. hhmm” ternyata dia telah mencapai orgasme yang pertama.
Kemudian
aku lepaskan celana dalamku karena kebetulan aku selalu tidur hanya
memakai celana dalam dan saat itu aku hanya memakai kain sarung. Dengan
penis yang masih menegang aku beralih posisi di atasnya dan menciumi
bibir dan kedua susunya dengan jemari tanganku memainkah pentilnya.
Karena tidak sabar lalu aku masukkan penisku yang sudah tegang. Sewaktu
penisku masuk ke lubang kenikmatan tersebut terdengar erangan keenakan
Mbak Wati.
Vagina Mbak Wati serasa sempit karena tulang panggulnya
yang seakan-akan mempersempit lubang kemaluannya. Akan tetapi aku
merasakan kenikmatan yang luar biasa di penisku dengan lubangnya yang
sempit itu. Aku keluar masukkan penisku dan Mbak Wati membuka
lebar-lebar kakinya sambil menopang satu kaki ke dinding kamar. Aku
semakin merasakan sensasi yang luar biasa ketika penisku keluar masuk,
karena dinding lubang vagina dan tulang panggulnya yang menggesek-gesek
batang kemaluanku begitu terasa sekali.
Mbak Wati masih terus
mengerang ketika aku menekan penisku di vaginanya dalam-dalam. Walaupun
penisku tidak besar sekali tapi berukuran normal akan tetapi sensasi
yang aku berikan ketika aku mengocok penisku di dalam vaginanya membuat
Mbak wati mengerang, menjerit keenakan sambil matanya merem melek.
Setelah hampir satu jam sejak pemanasan Mbak Wati kelihatan tegang
kemudian di merapatkan kedua kakinya dan aku mengangkangkan kakiku
sehingga lubang vaginanya semakin sempit. Dengan gaya seperti itu aku
masih tetap terus mengocok vaginanya dan Mbak wati semakin mengerang
keras.
Akhirnya dia bilang, “Ohh sayang aku mau keluaarr.. ohh enakk”..
Akhirnya
Mbak Wati tidak bisa menahan gejolak yang ada dalam dirinya, maka
jebollah pertahanannya dengan jeritan yang membuatku semakin bergairah.
Aku masih mengocok penisku karena sampai saat itu aku masih bertahan dan
aku ingin memberikan kenikmatan yang dasyat untuknya sehingga dia tidak
bisa lupa dan terus ketagihan. Aku semakin mempercepat kocokanku,
semakin cepat aku mengocok jeritan keenakan Mbak Wati semakin kencang
dan tak tertahankan.
Aku merasakan sensasi yang tiada taranya,
sehingga aku merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari batang
kemaluanku dan akupun mempercepat irama kocokanku. Badanku semakin
menegang dan Mbak Wati semakin mengerang.
“Ohh.. Mbak aku mau keluar.. Mbak udah mau lagi nggak? aku dah nggak tahan nih”
“Ohh sayang aku juga mau keluar.. ohh.. oohh kita bareng sayaangg.. oohh aku keluaarr”
“Aku juga Mbak, ..oohh Mbak eeaannakk?”
Dan bobollah pertahananku dan pertahanannya.., Crot..crot..crot..
“Oohh.. enaak..” akhirnya kami orgasme bersama-sama.
“Oh, kamu hebat sayang.. sampai aku orgasme tiga kali, padahal aku
jarang banget loh orgasme walaupun sama suamiku. Malah aku keseringannya
nggak bisa orgasme”.
Dengan peluh yang mengucur banyak sekali aku
tidak segera mencabut penisku dari vaginanya, aku biarkan penisku
merasakan sensasi vagina Mbak wati yang begitu nikmat. Akhirnya kamipun
tertidur dengan tubuh masih telanjang.
Malam itu kami lakukan lagi
sampai 4 kali. Pada keesokan harinya kami lakukan lagi hingga siang
hari sampai 3 kali. Begitu pula pada malam harinya hingga pagi kami
lakukan lagi 3 kali. Setiap hari kami lakukan terus dan sampai kembali
ke Jakarta kami masih tetap melakukannya di dalam kereta walaupun hanya
sebatas permainan jari-jariku di kemaluannya dan dia mengocok penisku
dengan ditutup selimut. Sesampainya di Jakarta kami masih sering
melakukannya terkadang di rumahnya ketika boss dan orang-orang pergi
atau di kantor saat semua orang sedang keluar. Mbak Wati termasuk wanita
yang kuat sekali seperti kuda liar karena untuk membuatnya orgasme
memerlukan waktu yang lama dan perlu laki-laki yang betul-betul kuat dan
pandai memberikan sensasi hebat, sehingga suaminyapun tidak dapat
mengimbanginya, tapi dengan aku Mbak Wati tidak bisa berbuat apa-apa
karena setiap kali bersetubuh aku selalu memberikannya kepuasan.
Akan
tetapi sekarang kami tidak lagi, karena dia memiliki selingkuhan yang
lainnya lagi. Sekarang aku kesepian lagi apalagi aku jarang sekali
berhubungan dengan isteriku karena terkadang aku kasihan dia sering
kecapaian.
Teman-temanku bilang bahwa aku memang jantan karena
bisa memuaskan perempuan. Bahkan mereka yang merasa jantan di ranjang
tidak dapat mengimbangi permainanku hingga bisa memuaskan perempuan
berkali-kali. Sampai wanita bulepun kewalahan karena mereka jarang
sekali mendapatkan kepuasan dengan laki-laki bule walaupun mereka
memiliki penis yang besar, tapi itu bukan jaminan dan cewek-cewek bule
mengakuinya ketika tahu bahwa aku bisa memuaskan mereka beberapa kali.
Demikianlah
sekelumit pengalamanku dengan isteri bosku yang sangat mengasyikkan.
Apabila ada yang berminat menjadikanku sebagai kekasih gelap baik
tante-tante atau bukan aku siap melayani dan memuaskan anda semua. END
Comments
Post a Comment