Agen Joker123 Terbaik - Ngentot Primadona Kampus Anak Kuliahan
Agen Joker123 Terbaik - Ngentot Primadona Kampus Anak Kuliahan - Perkenalkan nama saya Hendrik. saya ingin menceritakan pengalaman saya
ngentot cewek primadona anak kuliahan disalah satu kampus yang berada di
kota bandung. Marsya nama cewek tersebut, dan saat itu dia baru berumur
19 tahun Kuliah di salah satu Kulihan Swasta di Bandung dan dia adalah
salah satu bintang kampus dan dia bisa dibilang anak mami. Kecantikannya
menggoda sekali sehingga banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya.
Bisa dibilang Marsya adalah PRIMADONA kampus kuliahan pada waktu itu.
Agen Joker123 Terbaik - Pertama kali mengenal Marsya pada saat aku sedang bermain Basket di
salah satu lapangan di Bandung Barat. Waktu itu aku ingin sekali
berkenalan dengannya tetapi aku sedikit malu-malu, soalnya cewek yang
satu ini benar-benar cantik dan lain dengan yang aku liat dari biasanya.
Marsya seorang cewek Indonesia, kulit putih, tinggi 172cm dan ukuran
dada 38A bisa dibilang besar toketnya untuk ukuran remaja yang baru
berumur 19 tahun.
Aku akhirnya berkenalan dengan Marsya walau aku
malu-malu setengah mati, takut ditolak eh gak tahunya aku berhasil
berkenalan dengannya!
“Hai… boleh kenalan ga cewek”, sapaku dengan sedikit percaya diri.
“Siapa yaahhh?”, jawab Marsya.
“Saya Hendrik? Boleh kenalan ga, kamu siapa?”
“Boleh kok emank siapa yang ngelarang… Aku Marsya.”
“Kuliah dimana?? Tanyaku sedikit basa-basi.”
“Ada deh”, Katanya sedikit manja.
Akhirnya kami ngobrol panjang lebar dan aku sedikit berani menanyakan nomor teleponnya.
Malamnya aku mencoba menelepon Marsya dan pada saat itu Marsya mengangkat teleponku.
“Halo ini Marsya ya”, sapaku.
“Iya..ni sapa ya”, Marsya menjawab.
“Ini aku Hendrik yang tadi siang berkenalan dengan kamu Mar”, kataku.
“Oh… iya?? ada apa Hen?”
“Engga aku cuma pingin ngobrol aja Mar… Ganggu ga?”
“Engga ganggu kok Hen… biasa aja sama Marsya yah.”
Aku mulai membuka topik pembicaraan meskipun sedikit canggung dan tidak
tahu apa yang ingin aku bicarakan. Lalu aku mulai memberanikan diri
dengan menanyakan tentang kehidupan dia.
“Marsya udah punya pacar?”, tanyaku.
“Belum Hen… dulu Marsya punya pacar tapi sekarang udah putus”, jawabnya.
“Lho putus gara-gara apa sya?”
“udah bosen aja”, jawab Marsya polos.
“Marsya besok aku pingin ketemuan sama kamu bisa ga?”, pintaku.
“Boleh kok Hen… mau ketemuan dimana?”
“Di BSM aja Mar mau??”, tanyaku.
“Boleh jam 3 sore yah pas Marsya pulang Kuliah”, jawabnya.
“Ok… selamat malam Mar”, jawabku sebelum menutup pembicaraan.
Besoknya
jam 3 sesuai kesepakatan kami bertemu di BSM, Marsya berdandan sexy
sekali pada saat itu dengan baju yang teramat sangat menggoda… Ingin
sekali aku menyetubuhinya tetapi aku masih perjaka… tidak tahu caranya
bagaimana ML.
Kami ngobrol panjang lebar sampai jam 6 sore sambil makan-makan… Tak
terasa pada saat mau mengantarkan Marsya pulang hujan turun deras
sehingga aku menetap di mobilku.
Aku bertanya pada Marsya,
“Mau es krim ga say?”, aku memanggil dia dengan sapaan “say”, eh ternyata dia juga balik meresponsku dengan perkataan
“mau donk say”. Cuaca saat itu mendukung sekali… cuaca hujan gerimis dan pada saat itu kami berdua di mobil.
Aku membelokkan mobilku ke parkiran mobil.Marsya bertanya,
“Ngapain kita ke parkiran say?”
“Gak apa-apa kok say… aku cape aja”, aku mulai memandangi buah dada
Marsya yang pada saat itu menggoda sekali… ingin sekali aku menjilati
puting susunya itu…
Marsya melihatku dan ia berkata
“Ikhhh.. Hendrik nakal liat-lihat perabotan Marsya… bayar tauuuu!? Masa liat gratis, ga bayar”, ucapnya manja.
Aku
hanya bisa tertawa dan dalam hatiku aku ingin sekali mengecup bibirnya…
aku mulai memberanikan diri untuk mencium mulutnya walaupun Marsya
menolak tapi aku terus memaksa dan pada akhirnya dia tidak bisa mencegah
aku untuk menciummnya. Aku melumat bibirnya dengan sangat lembut dan
tak disangka Marsya membalas ciumanku dengan ganasnya.
Marsya bertanya kepadaku,
“Hendrik udah pernah ML belum?”
“Belum”, jawabku.
“Marsya juga masih perawan Hen… Marsya ga tau bagaimana caranya ML.”
Serasa
sudah mendapatkan lampu hijau dari Marsya, aku mulai memberanikan diri
tuk membuka pakaiannya. Marsya malah memberikan posisi tuk memudahkan
aku membuka pakaiannya. Aku membuka branya yang warna hitam itu… WOW
dada Marsya yang berukuran 38A langsung aku kulum dan Marsya berteriak
kecil,
“Aaachh… geli Hen! Jangan cuma satu doank donk say… sebelahnya juga donk
say”, aku mulai menjilati puting susu bagian sebelahnya.
Marsya yang merasa bergairah mulai membuka pakaian dan celanaku. Aku pun
juga membuka celananya dan kami berdua pun dalam keadaan telanjang
bulat di dalam mobil. Pada saat itu di tempat parkir sedang mendukung
tidak ada satu orang pun yang melihat kami.
“Kulum kontolku donk say”, pintaku.
“Marsya ga pernah ngelakuin ini satu kali pun Hen”, jawabnya.
“Aku juga blm pernah melakukannya Say… jadi kita sama kan”, kataku.
“Iya saya coba deh”, jawabnya.
Marsya mulai mengemut kontolku dan dia merasa enjoy mengemut kontolku
yang berukuran 19cm. Aku juga mengelus bibir vaginanya dengan tanganku.
Dia mengerang, “emh..ehm..ehm..”, tanda dia mulai bereaksi pada sentuhan
tanganku…
Aku yang tidak tahan dengan vaginanya. Aku mulai membaringkannya dan langsung menjilati memeknya.
“Ouchh… nikmat bangat say,terusssss….achh..achh “, Marsya mendesah dan
aku terus menjilati klitorisnya dan pada akhirnya dia mendesah tidak
karuan.
“Aahhhh… achhhhhh Hen akuuu keluarrrr…achhh?!”, keluarlah cairan putih dengan baunya yang khas.
Marsya
tak mau kalah. Dia ingin mengulum kontolku. Kami melakukan gaya 69 di
jok mobil belakang. Marsya mengemut kontolku dengan ganasnya.
Dikocok-kocok dan diemut dengan ganas. Maklum baru pertama kali kami
melakukannya. Lalu aku yang sudah tidak tahan… aku mulai menyuruhnya
merebahkan diri dan mengangkat pahanya sehingga tampaklah memeknya yang
merah dan menggoda itu.
“Aku masukin ya say?”, tanyaku.
“Iya say tapi pelan-pelan yah… Marsya masih perawan.”
Aku mulai memasukan kontolku ke liang vaginanya pelan-pelan. Sulit
sekali memasukan kontolku ke memek anak kuliahan ini saking rapatnya.
Marsya berteriak,
“Ahhh… sakiiittt Hen!”.
Aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan
gerakan maju-mundur dengan pelan-pelan. Marsya yang membalasnya dengan
menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan terhadap memeknya yang
sangat nikmat itu…
“Ahhhh… sakittt Hen”, aku mulai mempercepatkan gerakan maju-mundur.
Marsya berteriak, “Ahhhhhhhh”, aku mengeluarkan kontolku dari memeknya
dan langsung keluarlah darah segar membanjiri jok mobil belakangku.
“Saay lanjut ga? Nih… aku belum apa-apa tau”, tanyaku…
“Iya say lanjut aja… Marsya siap kok”, jawab Marsya.
Lampu hijau nih… aku mulai memasukkan kontolku ke memek Marsya lagi…
Marsya sangat menikmati tusukan kontolku ke liang vaginanya.
“Say…Gin..ya kee…luarrr”, dan pada saat itu cairan putih itu keluar.
Ternyata dia orgasme. Cairan putih itu membanjiri kontolku yang nikmat
dijepit oleh dinding dinding memek Marsya. Kontolku masih berada di
dalam memek Marsya.
“Kamu belum keluar Say?”, tanya Marsya.
“Belum Say”, jawabku.
Aku meneruskan tusukan ke memek Marsya dan Marsya terus mengerang… suara teriakannya membuat aku tambah bernafsu.
“Aachh… achhh….achhhhh.achhhhhh..He…nnn… km heee..batt sayyy…”, dan
tiba-tiba Marsya mengeluarkan lagi cairan putih. Dia orgasme untuk yang
kedua kalinya.
“Kamu belum keluar-keluar juga Say. Cepat keluarin donk Say, udah malam”, pintanya.
“Ok say”, jawabku.
Aku mulai mempercepat gerakanku. Menggenjot memek Marsya dengan sangat cepat.
“Acchh… achhh… achhhh… achhh”, Marsya mendesah menikmati setiap tusukan
kontolku yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Aku yang hampir
orgasme semakin mempercepat gerakan kontolku keluar masuk memek Marsya.
“Sayyy… aku mau keluar nihhhhh”, ucapku.
“Keluarin di luar ya say jangan didalem”, pinta Marsya.
Aku akhirnya orgasme dan mengeluarkan spermaku ke dada Marsya yang lumayan besar itu.
“Ccroott… crootttt…”, aku menumpahkan ke dadanya dan sebagian ke mukanya.
“Thanks ya Say… kejadian ini ga bakalan aku lupain”, kata Marsya.
“Sama-sama say… aku juga ga akan melupakan kejadian ini.”
Akhirnya
kami selesai ML dan kami memakai pakaian kami kembali. Dan saatnya
mengantarkan Marsya pulang kami sempat berciuman dalam mobil pada saat
aku mengantar dia sampai depan rumahnya. Aku dan Marsya tidak akan
melupakan kejadian dimana aku melepas keperjakaanku dan dia memberikan
keperawanannya. Kami tidak berhenti sampai disitu saja. Kami
melakukannya lagi di rumahnya pada saat rumahnya sepi. Setidaknya aku
dan Marsya setiap akhir weekend diisi dengan ML.
Meskipun aku
tidak ada hubungan apapun dengan Marsya dan sekarang aku sudah menetap
di Ciparay, aku sudah mendapatkan beberapa pelajaran dari cewek cewek
yang ada disini tapi hanya Marsya yang telah memberikan pelajaran yang
sangat berarti padaku. Selamat tinggal Bandung, Thank you Marsya. END
Comments
Post a Comment