Agen Taruhan Bola - Aku Menikmati Istriku Di Entot Pria Lain
Agen Taruhan Bola - Aku Menikmati Istriku Di Entot Pria Lain - Sudah sekitar 2 bln terakhir ini aku sering berfantasi yang mungkin bisa
dibilang nakal. Yakni merasa lebih horny jika melihat istriku ML sama
cowok lain. Ya.., mungkin karena kehidupan seks yang monoton. Seiring
dengan berjalannya waktu aku berhasrat ingin mencoba merealisasikan
fantasiku tersebut.
Agen Taruhan Bola - Istriku tergolong alim dan pemalu. Pernah aku pancing ide gila ini sewaktu sedang ML dengannya. Walhasil… do’i marah bro.
Hingga suatu hari muncul ide yang mnrtku cocok untuk merealisasikan fantasi aku tersebut.
Awalnya
gini, untuk menjaga kebugaran dan vitalitas tubuhnya, istriku sering
dipijat. Tp selama ini yang mijat adalah ibu2x tua. Ya.., namanya juga
tukang pijat beneran.
Sedikit info ttg istri aku, usianya 29 th,
tingginya 165cm, ukrn bra 36B. Kulit kuning langsat. Facenya sepintas
spt artis cantik Dina Lorenza.
Kejadian ini berawal ketika suatu
hr aku pernah baca iklan dikoran tentang pijat refleksi. Bermodalkan
info tsb, lalu aku ketempat pemijatan tsb. Singkat cerita, setelah
mendapatkan info yang aku butuhkan, akhirnya aku membuat janji dgn
pengurus panti pijat tsb mengenai kapan, siapa yang yang memijat dan
dipijat, kategori pemijatan dan tempatnya.
Di hari dan tempat yang
telah dipersiapkan, sekarang aku tinggal menunggu waktunya sj. “Jam
berapa Mas pijatnya?” tanya Rani istri aku. “Jam 9”. “Kok ga suruh Bi
Tika sj sih yang pijat. Kaya’ biasanya?” “Pijat yang satu ini lain.
Namanya juga refleksi. Bukan spt pijat urut biasa. Tp fungsi utamanya
utk merelekskan otot2x yang kaku. Bahkan bs menyembuhkan penyakit
tertentu jika rutin”.
Tepat jm 9 lwt 10 menit sang pemijat pun datang.
“Malam Mas Toni. Maaf sy sdkt terlambat.” “Ndak apa2x. Kebetulan anak2 sdh tidur, jadi ga ada yang ganggu. Maklum msh kecil2x.”
Setelah perkenalan sejenak dgn istri aku, lalu acara pemijatan pun dimulai.
Sengaja
aku pilih ruang kamar tidur khusus tamu dlm proses pemijatan kali ini.
Karena sebelumnya aku sdh memasang hidden cam di salah sudut kmr tsb. Jd
nanti aku bs leluasa memantau seluruh isi ruangan.
“Bisa dimulai
skrng Mbak Rani” tanya Andi kepada istri aku. Sdkt info lagi, pemijat
yang aku pilih namanya Andi dan memang usianya lebh muda 3 th dr istri
aku. Dan face-nya pun lumayan ganteng. Kulitnya kuning, tinggi sktr 170
cm.
Istriku berbaring telungkup diranjang yang memang khusus utk 1 orang. Dia hanya berbalut kain tp msh menggunakan bra dan cd.
Andi memulai aksinya. Pijatan dimulai dari telapak kaki. aku memperhatikan dgn seksama setiap gerakannya.
“Kalo terasa sakit, bilang ya Mbak,” ucap Andi kepada istri aku. “Iya,” jwb Rani singkat.
Sambil memijat Andi berusaha bersikap sopan baik dlm berbicara maupun
bertindak. Dan untuk mencairkan suasana, kami bertiga pun terlibat
perbincangan ringan.
Hampir 10 menit berlalu, tahap pemijatan berhenti didaerah lipatan dengkul. Kemudian Andi beralih ke punggung.
“Maaf
Mbak Rani, sy buka bra-nya ya. Soalnya mau diberi minyak?” Dengan
posisi kepala yang miring, Istri aku melirik kearah aku. Dan aku pun
mengangguk pelan. “Buka sj Andi, biar nggak mengganggu,” jwb aku.
Rani mulai kelihatan rileks. Dan dia mulai menikmati pijatan Andi didaerah punggungnya.
“Aku
ke WC dulu Ma, udah kebelet nich,” kata aku pura2x. Padahal disinilah
awal fantasi aku bermulai. Lalu aku meninggalkan mereka berdua di dalam
kamar.
Keluar dr kamar aku tdk menuju ke WC melainkan ke ruang tamu sambil menghidupkan alat perekam dr hidden cam yang sdh aku pasang.
Video
receiver dan recorder yang aku beli cukup kecil tp lumayan canggih.
Selain kualitas gambar yang cukup bgs, alat ini juga dilengkapi dgn
audionya.
Sungguh pemandangan yang bs bikin horny melihat istri
aku disentuh dan diraba oleh pria lain. Apalagi ketika Andi minta izin
istri aku utk menurunkan sdkt cd-nya krn akan memijat daerah pantat.
Gw
semakin horny ketika melihat aksi Andi yang agak menekan-nekan jarinya
didaerah pangkal tulang ekor pantat istri aku. Dan istri aku pun
kelihatannya semakin rileks dan menikmati setiap sentuhan dan pijatan
Andi.
Gw mengambil inisiatif utk cari alasan keluar rumah supaya
mereka bisa lebih leluasa. Dgn berpura-pura keluar dr WC, aku msk lagi
kedalam kamar.
Pemandangan yang indah. Kini cd Rani sudah berada di daerah dengkulnya. Meskipun pantatnya tertutup kain.
“Ma.,
aku keluar sebentar mau beli nasi goreng. Mama mau nggak?” Istri aku
hanya menjawab dgn gelengan pelan dengan mata yang terpejam.
Kelihatannya dia sudah benar2x rileks. Lalu aku pun keluar dgn menghidupkan motor. Dan berlalu.
Beberapa
meter dr rumah, aku mematikan mesin. Lalu aku kembali lg kerumah. Dan
masuk lewat pintu belakang yang sengaja tdk aku kunci. Dari dlm dapur,
aku mulai menonton aksi Andi.
Pemandangan yang aku lihat semakin
indah. Kini cd Rani sudah terlepas dari tubuhnya. Samar-samar aku bisa
mendengar percakapan mereka krn aku sengaja mengecilkan volume audionya.
Andi sekarang memijat bagian paha Rani. Ketika kamera zoom-nya
diperbesar, aku dpt melihat dgn jelas ada sesuatu yang menonjol dibalik
training Andi.
“Jika terasa sakit, bilang ya Mbak.” Rani hanya
mengangguk pelan. Tangan Andi semakin naik keatas pangkal paha Rani.
Terlihat jelas posisi Rani yang mulai berubah. Dia mungkin sdng menahan
geli atau juga merasakan sensasi tertentu ketika jari2x Andi terkadang
dengan sengaja menyentuh vaginanya.
Posisi kaki Rani sekarang
tidak serapat pada saat mulainya pemijatan. Sedikit demi sedikit mulai
melebar baik sengaja atau pun karena akibat pijatan Andi yang membuatnya
bergeser.
“Enak Mbak Rani?” Istriku hanya terdiam. Mungkin karena agak malu.
“Mas Toni beli nasi gorengnya di mana mbak?” “Di daerah L” balas Rani.
Jarak
tempuh dr rumah ku ke daerah L sekitar 15 menit PP. Proses pemesanan
kira2x 15 menit. Jadi ada wktu 30 menit. Mungkin itu yang ada dalam
benak Andi.
Andi menuangkan sedikit minyak di atas bongkahan
pantat Rani. Dan mulai memijat lembut lalu turun kearah anus Rani.
Mendapat sentuhan itu Rani secara reflek menggoyangkan pantatnya.
Andi
merasa mendapat angin segar. Tampak sekali Andi berusaha merangsang
Rani dgn sentuhan2xnya baik didaerah anus maupun daerah vagina Rani. Dan
sekarang tanpa malu2x lagi bahkan lebih intensif. Rani istri aku pun
tampak semakin menikmatinya.
Suasana horny didalm ruangan aku
ganggu sejenak dgn bunyi sms yang sengaja aku kirim ke Rani yang
beritanya bahwa ban motor aku bocor. Jadi mungkin agak lama br bs
kembali kerumah.
Jawaban yang aku terima sedikit mengejutkan.
“Iya…, ndak apa2x. Sebentar lagi pijatannya udah selesai”. Setelah
mengirimkan sms, Andi melanjutkan lagi pemijatannya.
Kali ini di
mulai memijat daerah leher. Andi berdiri tepat di atas kepala Rani yang
sekarang kepalanya disuruh menghadap sejajar ranjang.
Dengan
memijat2x lembut sesekali tangan Andi mengelus punggung Rani. Dengan
posisi mata tetap terpejam, Rani nampak sekali menikmati setiap sensasi
yang dirasakannya.
Tangan kiri memijat lembut pangkal leher Rani
dan tiba2x tangan kanannya mengelus dan mengusap vagina Rani yang
menurut aku pasti sudah sangat basah.
“Ach…., ach.., terdengar
desahan Rani. “Nikmati saja mbak” ucap Andi sambil mulai memasukan
jarinya kedalam vagina Rani. “Hmm…, ackh….” Nafas Rani semakin tidak
teratur.
Lalu.., Andi menarik tangan kanannya dan tiba2x
mengeluarkan kontolnya. Kini pemandangan yang kulihat benar2x dahsyat.
Dengan posisi berdiri diatas kepala Andi, kontol Andi berada tepat
dihadapan mulut Rani. Meskipun Rani belum menyadarinya karena sedari
tadi matanya terpejam. Setelah itu, Andi memainkan kembali tangannya di
daerah vagina Rani.
“Mbak.., tolong buka matanya,” pinta Andi.
Lalu perlahan Rani membuka matanya. Rani sempat kaget mendapati ada
sebuah torpedo yang mengacung tegak dan jelas lebih besar dan panjang
dari punya aku berada tepat didepan mulutnya.
Dengan nafas sedikit
memburu, tanpa diperintah, dengan perlahan Rani mulai mencium dan
menjilat kontol Andi. Andi memajukan sedikit posisi berdirinya agar Rani
dapat dengan mudah memasukan kontolnya kedalam mulutnya.
Sungguh
diluar dugaan aku. Ternyat Rani yang selama ini aku kenal agak sedikit
berbeda. Dengan lembut Rani mulai mengulum dan menghisap batang kontol
Andi. Mendapat perlakukan spt itu, Andi menyuruh Rani berbaring
terlentang tanpa melepaskan kontolnya dari mulut Rani.
Lalu Andi mulai meraba dan menjilat toket Rani.
Mereka melakukan aksi seperti itu sekitar 5 menit. “Boleh sy masukan mbak?”
Rani mengangguk pelan. “Jawab dong mbak,” ucap Andi pelan sambil mulai
mencium bibir Rani. Karena pengaruh libido yang sdh tidak terkendali,
aku melihat Rani mulai bertindak diluar kendalinya.
“Boleh,” ucap Rani lirih.
Kemudian Andi memposisikan kontolnya
didepan vagina Rani. Dengan sekali dorongan halus, perlahan-lahan kontol
Andi masuk kedalam memek Rani. “Aacchhh…,” desah Rani.
Andi mulai memompa pantatnya secara perlahan. Rani yang dalam kendali birahi seolah-olah mengimbanginya.
Oohh.,
nikmat sekali memekmu mbak. Sempit sekali. Bagaimana kontolku mbak.
Nikmat? Tanya Andi. “Iya…,” “Apanya mbak? Pancing Andi. “Kontolmu
nikmat. Besar dan panjang.” Nikmat mana dengan punya suamimu mbak?
“Eh…ackh.. nik..mat kontolmu.”
“Yeaach…, nikmatilah Mbak, nikmatilah kontolku.”
Uch…achk, Terdengar desahan Rani Istri aku.
“Agak cepat Andi. Genjot yang cepat. Ack…, yah…, genjot yang keras
Andi.” Teriak Rani. “Apanya yang digenjot Mbak?” Pancing Andi. “Memekku
Andi. Genjot memekku.”
“Aa….aaack….., aku hampir sampai Andi. Terus…., yang cepat..” nafas Rani semakin memburu.
Perkiraan aku sebentar lagi Rani pasti akan merasakan orgasmenya. Namun
beberapa detik kemudian, ternyata Andi mencabut kontolnya dari vagina
Rani.
“Jangan dicabut, please…, aku belum dapet. Please.., masukan lg kontolmu Andi. Aku mohon…,” pinta Rani.
“Tenang aja mbak. Pasti aku masukan lagi. Tapi, kita ganti posisi dulu. Sekarang mbak nungging ya..? perintah Andi.
Demi meraih orgasme dan karena dipengaruhi birahi yang tinggi, Rani istri aku seolah-olah melupakan statusnya sekarang.
Tanpa diperintah kedua kalinya, Rani langsung mengambil posisi menungging.
Melihat lubang memek Rani yang menganga, Andi langsung mengarahkan kontolnya.
Blezzz.., kontol Andi yang panjangnya di perkirakan 20 cm langsung lenyap ditelan memek Rani istri aku.
“Ackh…,
pelan-pelan,” erang Rani. Tapi Andi tdk menghiraukan ucapan Rani.
Begitu kontolnya amblas, langsung digenjotnya cepat-cepat.
“Oh.., yeach.., nikmat sekali memekmu Rani. Legit.”
Nafas Rani kian memburu mendapat perlakuan sedikit kasar dari Andi.
“Terus.., genjot terus yang cepat. Ackh…, ackh…., oohhh..,” Rani kian meracau.
“Semakin cepat Andi. Aku udah mau sampe…, ackh..”
Mendengar ucapan Rani, Andi tiba-tiba langsung mencabut kontolnya dari lubang memek Rani.
“Aduh.., please Andi jangan dicabut. Please…, masukan lagi,” terdengar suara Rani sedikit menghiba.
Lalu Andi membalikan tubuh Rani. Disuruhnya Rani mengangkang. Kemudian…, Blezzz, kontol Andi masuk lagi.
Sambil melumat bibir Rani, dengan genjotan berirama dan pelan Andi mulai memompa pantatnya.
Gw yang sedari tadi melihat kejadian ini, jadi ikut-ikutan ngos-ngosan menahan nafsu.
Terus terang, aku jadi sangat horny melihat Rani istri aku di perlakukan sedemikian rupa oleh pria lain.
Hampir
5 menit berlalu, bibir Rani dan Andi masih tetap berpagutan, saling
hisap dan menjilat. Dan mulai tampak tanda-tanda Rani akan segera
orgasme.
Ciumannya semakin kuat. “Ackh…., ackh…., mmph…, te..rrus.., agak cepat Andi.”
“Mbak…Rani,” terdengar pelan suara Andi sambil mengurangi kecepatan genjotannya.
“Mbak Rani…., kalo’ mbak pengen sampe, mbak Rani harus menuruti semua keinginan saya.”
Rani terdiam sejenak. Birahinya mengalahkan akal sehatnya. Lalu mengangguk pelan.
“Baiklah…,
saya akan buat mbak Rani orgasme dengan syarat mbak harus mau menelan
sperma saya. Bagaimana mbak Rani ?” tanya Andi sambil tetap memompa
pantatnya.
Gila.., batinku. Rani pasti tidak akan mau melakukan
hal itu. Selama ini dia tidak pernah mau jika aku akan ejakulasi di
mulutnya. Apalagi menelan sperma.
“Terserah kamu Andi. Yang penting sy bisa sampe. Puaskan sy sekarang, please…” pinta Rani.
Mendengar ucapan Rani, aku sempat terperanjat. Tapi aku juga penasaran, apa betul Rani mau melakukan hal tersebut.
“Baiklah mbak.” Lalu Andi mulai menaikan kecepatan genjotannya. Sambil menjilat puting Rani.
“Yeach…, terus Andi. Ter..russs., yang cepat Andi.”
“Ackh…, nikmat sekali mbak memekmu. Ayo mbak…, ucapkan mbak kalo mbak mau menelan sperma sy. Katakan mbak,” perintah Andi.
“Saya mau sperma kamu Andi.” “Mau apa mbak? Ucapkan yang jelas.”
“Saya mau menelan sperma kamu Andi.” “Kamu haus…?” “Iya…, Andi. Sy haus dan mau menelan sperma kamu.”
“Terus…., ohh…., nikmat sekali kontolmu Andi. Genjot yang cepat Andi. Sy udah mau sampe…., lebih cepat lagi Andi.”
“Saya akan memberikan orgasme terhebat yang belum pernah kamu rasakan mbak,” balas Andi.
Melihat tanda-tanda Rani akan segera klimaks…, “Nah…, sekarang tahan nafasnya mbak,” perintah Andi.
Rani menuruti perintah Andi. Dia segera menahan nafasnya. “Tahan terus
mbak, jangan dikeluarkan dulu sampai mbak sampe,” perintah Andi lagi.
Beberapa detik kemudian….
“Aaacchkkkk…………..,” teriak Rani. Sungguh pemandangan yang benar-benar
menakjubkan. Mata Rani terpejam begitu dia memperoleh orgasmenya. Nampak
sekali dia merasakan suatu kenikmatan ML yang belum pernah dirasakan
sebelumnya. Tubuhnya bahkan menegang keras berbarengan dengan orgasme
yang diperolehnya.
Tidak lama setelah Rani orgasme, tiba-tiba Andi mencabut kontolnya. Dan mengarahkan ke mulut Rani.
Sambil mengocok kontolnya dengan cepat, “Sekarang…, buka mulutnya mbak,” pinta Andi.
Dugaan
aku meleset. aku kira Rani tidak bakalan mau melakukan itu. Tapi yang
aku lihat ternyata sungguh diluar dugaan. Rani menuruti perintah Andi.
“Hisap
kepala kontol sy mbak,” perintah Andi. Sambil mengocok dengan semakin
cepat, Andi menghisap dengan kuat kepala kontol Andi.
“Aa….ackhh…..,
ackh…., telan mbak. Telan semuanya.” “Tanpa ragu Rani istri aku
menuruti semua perintah Andi dengan menelan semua sperma Andi.
Setelah semua spermanya diperas keluar, perlahan Andi menarik keluar kontolnya dari mulut Rani.
“Bagus mbak…, bagaimana rasanya ? Nikmat bukan. Sy yakin pasti mbak suka dengan rasa sperma sy. Karena saya bukan perokok.
Rani hanya tersenyum tipis sambil mengangguk pelan.
“Orgasme yang mbak alami tadi itu namanya Andi Little Death. Nikmat nggak?”
“Iya…, sy belum pernah orgasme senikmat itu. Ini pengalaman yang luar biasa,” jawab istri aku.
Setelah beristirahat sejenak, lalu mereka pun berpakaian kembali. Dan aku segera pura-pura kembali dari membeli nasi goreng.
“Ohh..,
udh selesai mijatnya,” tanya aku pura-pura. “Udah Mas,” jwb Andi. Dan
setelah ngobrol sebentar, lalu Andi berpamitan pulang.
“Gimana Ma ? Enak nggak ?” pancing aku. “Lumayanlah,” balas istri aku datar berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya.
“Kalo rutin tiap minggu mau nggak ?” pancing aku lagi. “Terserah Mas aja deh.” END
Comments
Post a Comment